Loading...
Jalan Raya Hunitetu – Kairatu, Seram Bagian Barat
Sen - Kam : 07.30 - 16.00, Jum : 07.30 - 16.30
085398774846
Informasi Umum

Koding dan Kecerdasan Artifisial

Program Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA), sering disingkat KKA, adalah upaya strategis pemerintah melalui Kemendikdasmen untuk mengintegrasikan ilmu pemrograman (coding) dan elemen kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) ke dalam sistem pendidikan nasional. Tujuannya bukan hanya agar siswa ‘bisa ngoding’, melainkan agar mereka memahami cara berpikir komputasional, mengenali pola, memahami dasar-dasar algoritma, serta mengembangkan kompetensi literasi KA dan etika digital dalam konteks nyata. Materi KKA disusun secara bertahap sesuai jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, mulai dari pengenalan konsep dasar hingga pengembangan aplikasi sederhana berbasis KA.

Integrasi KKA ke dalam pendidikan Indonesia diposisikan sebagai mata pelajaran pilihan (tidak wajib) yang bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah yang telah memenuhi kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebutuhan lokal. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas: tidak semua sekolah harus segera menerapkan, tetapi mereka yang siap dapat membuka kelas KKA. Beberapa sekolah juga dapat mengintegrasikan elemen koding dan kecerdasan artifisial ke dalam mata pelajaran lain (interdisipliner), atau mengembangkannya sebagai aktivitas kokurikuler dan ekstrakurikuler.

 

Tujuan dan Manfaat

  1. Meningkatkan kompetensi literasi digital dan komputasional: siswa belajar cara berpikir algoritmis, memecahkan masalah, serta merancang logika sederhana secara sistematis. 
  2. Mengenalkan konsep kecerdasan buatan secara bijak: siswa mempelajari prinsip dasar KA, pengolahan data, serta dampak sosial dan etika penggunaan teknologi ini.
  3. Membentuk sikap bertanggung jawab dan etika digital: selain kemampuan teknis, siswa diharapkan memiliki kesadaran terhadap privasi, keamanan data, bias algoritma, dan penggunaan teknologi secara manusiawi.
  4. Menyiapkan generasi yang adaptif dengan perkembangan teknologi global: dalam era industrialisasi 4.0 dan masyarakat 5.0, keterampilan digital menjadi modal penting dalam persaingan dan inovasi.

 

Strategi Pelaksanaan

  1. Pendekatan bertahap dan sesuai jenjang: Di SD, siswa mulai dikenalkan melalui aktivitas tanpa perangkat (metode unplugged) yang mengasah logika dan pola berpikir, sebelum diarahkan ke pemrograman sederhana.
  2. Pemanfaatan lingkungan pembelajaran terintegrasi: Koding dan KA dapat diintegrasikan di dalam mata pelajaran lain (seperti matematika, IPA, teknologi), atau menjadi aktivitas kokurikuler / ekstrakurikuler (misalnya klub robotika, pengembangan aplikasi).
  3. Pelatihan guru / diklat KKA: Pemerintah menyediakan pelatihan (diklat) bagi guru agar mereka mampu memahami teori maupun praktik koding dan KA, termasuk pedagogi dan pengelolaan kelas digital.
  4. Model pembelajaran campuran (blended learning): kombinasi antara pembelajaran daring dan luring agar memudahkan fleksibilitas dan akses di berbagai konteks sekolah.
  5. Pendampingan dan mentoring: siswa dan guru didampingi dalam perancangan proyek, rintisan aplikasi, eksperimen KA sederhana, dan evaluasi berkelanjutan.

 Informasi lebih lanjut terkait program ini, silakan Hubungi Kami